Nama:
Hasnan Adip Avivi
Sejarah Singkat Orientalisme
Kata oriental
(adj.) dalam kamus Webster’s diartikan: relating to,
caharacteristic of or coning from orien. Atau sesuatu yang berhubungan,
karateristik dari atau yang datang dari timur. Seperti yang disimpulkan Said
dalam teori orientalismenya, dia membagi empat jenis relasi kekuasaan
(hegemoni) yang hidup dalam diskursus orientalisem:
1.Kekuasaan politis (pembentukan Kolonialisme dan imperalisme)
2.Kekuasaan intelektual (mendidik Timur melalui sains, linguistik,
serta pengetehuan lain)
3.Kekuasaan cultural (Kanonisasi selera, teks, dan nilai-nilai,
misalnya timur memiliki katagori estetika kolonial yang biasa ditemukan di
Negara-negara bekas kolonialisme, semisal, India, Mesir)
4.Kekuasaan moral (apa yang baik dilakukan dan tidak dilakukan oleh
Timur)
Faktor-Faktor Yang
Meltarbelakangi Munculnya Orientalisme
1.Faktor Ilmiyah dan Akademik
Diduga dorongan
ilmiyah dan akademik merupakan faktor awal yang melatar belakangi munculnya
orientalisme.
2.Faktor Kolonialisme
Diantara faktor
yang lain yang mendorong munculnya orientalisme adalah factor kolonialisme.
Motif ini kelak tercermin dari berhasilnya Barat dalam menguasai berbagai
Negara di Timur.
3.Faktor ideology (agama)
Tercermin setidaknya dari awal-awal abad ke
19 par orientalis yang berusaha memusatkan kajian mereka terhadap islam. Maka
kemudian munculah nama-nama semisal Noldeke, Wattdan lain sebagainya.
Perkembangan
Studi Al-Qur’an di Barat
Munculnya
studi Al-Qur’n di Barat diduga kuat lantaran sifat iri bahkan sekarang untuk
melakukan studi kritis terhadap teks Al-Quran sebagaimna yang kita lakikan
terhadap kitab suci Yahudi yang berbahasa ibrani-Arami dan kitab suci Kristen
yang berbahasa Yunani. Seruan ini tentu saja muncul karena dilatarbelakangi
oleh kekecewaan para sarjana Kristen maupun Yahuditrrhadap kitab suci mereka di
satu pihak, serta kecemburuan mereka terhadap Al-Qur’an di sisi lain harus di
sadari bahwa mayoritas ilmuan ilmuwan dan cendekiawan Kristen maupun Yahudi
sudah lama otentisitas kitab suci mereka
Barang kali alasn di atas para orientalis
kemudian mulai mengarahkan perhatian mereka dengan dengan mengkaji Al-Qur’an.
Namun di samping karena alas an-alasan di atas para orientalis paham betul
bahwa Al-Qur’an adalah sumber utama ajaran islam serta bangunan seluruh
keilmuan islam.
Orientalis
Al-Qur’an dan Sanggahan terhadap Orientalis
Dalam
sejarah islam persoalan-persoalan seputar kodifikasi mushaf Al-Qur’an,
kronologi, serta urutan surah ataupun ayat sebenarnya telah cukup banyak di
bahas oleh utama klasik. Masalah kodifikasi Al-Qur’an dan munculnya banyak
mushaf lain seperti yang diajukan oleh Noldeke, Ricard Bell, Arthur Jeffery,
Montgomery Watt yang kemudian menganggap bahwa mushaf Usmani sebagai Al-Qur’an
Usmani hasil rekayasa tim Zadi.
Orientlisme dan
Studi Hadis
Setelah
para orientalis melakukan serangan serius terhadap Al-Qur’an serangan
selanjutnya di tunjukan kepada hadia Nabi. Orientalis yang muncul untuk
mengritik hadis nabi adalah Joseph Schachet, seorang orentalis keturunan Yahudi
asal Jerman yang terkenal dangan teori common liknknya.
Counter
terhadap Teori Orientalis
Keritik
terhadap kesimpulan para orientalis pengkaji hadis tidak hanya muncul dari
kalangan umat islam, tetapi dari kalangan orientalis sendiri.
Orientalis
di Era sekarang
Harus
diakui bahwa orientalisme telah berlangsung selama ratusan-tahun dan selama itu
terjadi pergulatan ilmiyah yang serius terlepas dari berbagai motivasi yang
mendasarinya.
0 komentar:
Posting Komentar