TEKS BERJALAN KE KIRI

Pages

Senin, 10 November 2014

Sejarah Singkat Orientalisme


Nama: Hasnan Adip Avivi
                                                                                                              Kelas/Semester:
B/5

 Sejarah Singkat Orientalisme
Kata oriental (adj.) dalam kamus Webster’s diartikan: relating to, caharacteristic of or coning from orien. Atau sesuatu yang berhubungan, karateristik dari atau yang datang dari timur. Seperti yang disimpulkan Said dalam teori orientalismenya, dia membagi empat jenis relasi kekuasaan (hegemoni) yang hidup dalam diskursus orientalisem:
1.Kekuasaan politis (pembentukan Kolonialisme dan imperalisme)
2.Kekuasaan intelektual (mendidik Timur melalui sains, linguistik, serta pengetehuan lain)
3.Kekuasaan cultural (Kanonisasi selera, teks, dan nilai-nilai, misalnya timur memiliki katagori estetika kolonial yang biasa ditemukan di Negara-negara bekas kolonialisme, semisal, India, Mesir)
4.Kekuasaan moral (apa yang baik dilakukan dan tidak dilakukan oleh Timur)
Faktor-Faktor  Yang Meltarbelakangi Munculnya Orientalisme
1.Faktor Ilmiyah dan Akademik
Diduga dorongan ilmiyah dan akademik merupakan faktor awal yang melatar belakangi munculnya orientalisme.
2.Faktor Kolonialisme
Diantara faktor yang lain yang mendorong munculnya orientalisme adalah factor kolonialisme. Motif ini kelak tercermin dari berhasilnya Barat dalam menguasai berbagai Negara di Timur.
3.Faktor ideology (agama)
   Tercermin setidaknya dari awal-awal abad ke 19 par orientalis yang berusaha memusatkan kajian mereka terhadap islam. Maka kemudian munculah nama-nama semisal Noldeke, Wattdan lain sebagainya.
Perkembangan Studi Al-Qur’an di Barat
   Munculnya studi Al-Qur’n di Barat diduga kuat lantaran sifat iri bahkan sekarang untuk melakukan studi kritis terhadap teks Al-Quran sebagaimna yang kita lakikan terhadap kitab suci Yahudi yang berbahasa ibrani-Arami dan kitab suci Kristen yang berbahasa Yunani. Seruan ini tentu saja muncul karena dilatarbelakangi oleh kekecewaan para sarjana Kristen maupun Yahuditrrhadap kitab suci mereka di satu pihak, serta kecemburuan mereka terhadap Al-Qur’an di sisi lain harus di sadari bahwa mayoritas ilmuan ilmuwan dan cendekiawan Kristen maupun Yahudi sudah lama otentisitas kitab suci mereka
   Barang kali alasn di atas para orientalis kemudian mulai mengarahkan perhatian mereka dengan dengan mengkaji Al-Qur’an. Namun di samping karena alas an-alasan di atas para orientalis paham betul bahwa Al-Qur’an adalah sumber utama ajaran islam serta bangunan seluruh keilmuan islam.
Orientalis Al-Qur’an dan Sanggahan terhadap Orientalis
   Dalam sejarah islam persoalan-persoalan seputar kodifikasi mushaf Al-Qur’an, kronologi, serta urutan surah ataupun ayat sebenarnya telah cukup banyak di bahas oleh utama klasik. Masalah kodifikasi Al-Qur’an dan munculnya banyak mushaf lain seperti yang diajukan oleh Noldeke, Ricard Bell, Arthur Jeffery, Montgomery Watt yang kemudian menganggap bahwa mushaf Usmani sebagai Al-Qur’an Usmani hasil rekayasa tim Zadi.
Orientlisme dan Studi Hadis
   Setelah para orientalis melakukan serangan serius terhadap Al-Qur’an serangan selanjutnya di tunjukan kepada hadia Nabi. Orientalis yang muncul untuk mengritik hadis nabi adalah Joseph Schachet, seorang orentalis keturunan Yahudi asal Jerman yang terkenal dangan teori common liknknya.
Counter terhadap Teori Orientalis
   Keritik terhadap kesimpulan para orientalis pengkaji hadis tidak hanya muncul dari kalangan umat islam, tetapi dari kalangan orientalis sendiri.
Orientalis di Era sekarang
   Harus diakui bahwa orientalisme telah berlangsung selama ratusan-tahun dan selama itu terjadi pergulatan ilmiyah yang serius terlepas dari berbagai motivasi yang mendasarinya.

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com