Pengaruh Budaya Barat Di Era Globalisasi
Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Oksidentalisme
Dosen Pengampu:
Najib Bukhori, Lc M.Th.I
oleh:
Hasnan Adip Avivi
PROGRAM
STUDI ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL ANWAR
SARANG
REMBANG
2014
I.
Pendahuluan
Di Era Globalisasi
ini kebiasaan-kebiasaan orang barat yang telah membudaya hampir dapat kita
saksikan setiap hari melalui media elektronik dan cetak serta internet yang
celakanya kebudayaan orang-orang barat tersebut bersifat negatif dan cenderung
merusak serta melanggar norma kita dan ditonton serta ditiru oleh orang-orang
kita terutama para remaja yang menginginkan kebebasan seperti orang-orang
barat. Kebudayan-kebudayaan barat tersebut dapat kita mulai dari pakaian dan
mode, musik, film sampai pada pergaulan dengan lawan jenis.
Globalisasi menyentuh hampir seluruh aspek penting kehidupan, menciptakan
berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dan dipecahkan
dalam upaya memanfaatkan efek globalisasi itu sendiri guna untuk kepentingan
kehidupan. Untuk itu perlu adanya analisis dan tindakan pencegahan bahkan
pembatasan agar dapat menyaring masuknya budaya-budaya asing ke Indonesia
terutama yang tak sesuai dengan budaya ketimuran dan yang membawa dampak
negative.
II. Pengaruh Budaya Barat di Era Globalisasi
A. Pengertian budaya
Budaya adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifatnyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
B. Media apa sajakah yang berperan
dalam masuknya budaya Barat
Seperti yang telah disampaikan
sebelumnya bahwa ada beberapa faktor yang juga ikut andil dalam meyebarluaskan
budaya asing khususnya pengaruh buruk bagi budaya bangsa diantaranya:
a. Televisi
Berbagai acara maupun film yang
disuguhkan oleh stasiun televisi swasta khususnya yang mengadaptasi acara
channel luar negeri tak jarang mengandung nilai-nilai kekerasan maupun
pornografi.
b. Internet
Seiring perkembangan zaman. dewasa
kini internet bukanlah barang mewah lagi,Semua kalangan, usia, dan jenis
kelamin menjadi satu dalam urusan minat penggunaan internet. Internet sebagai
penyedia data, komunikasi, hiburan dan pengetahuan memang sangat penting
manfaatnya, namun jika sudah menyangkut dalam hal Hak Asasi, semua orang
sepertinya merasa benar jika mengakses, mengunggah bahkan menyebarluaskan suatu
file, data ataupun situs yang mengandung unsur sara, pornografi maupun
kekerasan.
c. Turis asing dan pedagang (mancanegara)
Sebagai negara yang mempunyai
potensi wisata alam serta hasil bumi yang melimpah, Indonesia tentunya menjadi
surga bagi penikmat wisata dan sasaran dari pedagang Internasional. Tak jarang
diantara mereka yang menetap cukup lama bahkan tinggal di Indonesia serta
memberikan kontribusi budaya dari hal terkecil seperti pola hidup dan
keyakinan.
d. WNI yang bekerja, menepuh study dan berlibur di luar
negeri.
Banyaknya pelajar, tenaga kerja
Indonesia baik yang di kantor pemerintahan maupun swasta serta para pelancong
yang berada di luar negeri tak jarang mereka pulang membawa budaya (keseharian)
mereka selama di luar negeri dan tanpa disadari ikut merubah tatanan
nilai-nilai budaya dalam negeri.
C. Pengaruh budaya Barat terhadap remaja disuatu Negara
Seperti yang
kita ketahui bahwa para remaja sifatnya terbuka terhadap informasi yang datang
dari luar, dan mereka juga suka meniru. Sehingga mereka merubah gaya hidup
mereka yang metropolis, dimana mereka terbiasa dengan kehidupan malam,
pergaulan bebas, narkotika dsb. Secara otomatis, hal itu dapat menghilangkan
norma kesopanan dalam diri remaja yang seharusnya ada pada mereka sebagai ciri
khas masyarakat yang berbudi pekerti. Yang lebih parahnya lagi, gaya hidup seks
bebas yang sepertinya sudah lazim dikalangan para remaja. Awalnya, mereka hanya
menonton film porno yang didapat dari internet, kemudian timbul rasa mereka
ingin mencoba hal itu dan akhirnya terjadi berbagai kemungkinan yang berbahaya.
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi masuknya budaya Barat
a. Kurangnya Penjagaan yang ketat
Sepertinya kurang adanya badan
seleksi khusus yang bisa menyeleksi budaya-budaya asing negatif yang masuk suatu
Negara. Seperti masih banyaknya gambar serta video porno yang didatangkan dari
Negara Barat.
b. Gaya hidup yang berkiblat pada barat
Saat ini banyak Negara yang meniru gaya hidup atau lifestyle
orang-orang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni melakukan sex
bebas, berpakaian mini, ataupun kumpul kebo. Istilah ini digunakan kepada
pasangan yang bukan muhrimnya tetapi tinggal seatap tidak dalam tali
pernikahan. Di berbagai Negara gaya hidup ini tidak dibenarkan karena menyalahi
beberapa norma yakni norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi
yang diberikan bagi yang melanggar juga cukup berat terutama pada lingkungan
sekitarnya. Orang-orang yang melakukan “kumpul kebo” atau tinggal serumah tanpa
ikatan pernikahan ini akan dipandang kurang pantas oleh warga sekitar. Sanksi
yang diberikan masyarakat tidak berat tetapi cukup menyakitkan karena bisa-bisa
akan mengucilkan orang yang melakukan kegiatan ini.
c. Menyalagunakan Tekhnologi
Seperti sempat kita bahas diatas
bahwa pemanfaatan tekhnologi yang salah dapat mempermudah arus budaya asinya
negatif yang masuk. Seperti Internet sekarang ini internet banyak
disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno, melakukan hal
penipuan, dll. Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi ini denga
cara yang tidak benar. Orang-orang bisa mengakses dengan mudah situs-situs
porno yang mereka inginkan. Hal ini membawa dampak buruk bagi yang menikmatinya.
E. Masuknya gaya hidup budaya Barat ke
dalam masyarakat di Era Globlasisasi
Masuknya
unsur-unsur asing yang diadopsi oleh masyarakat disuatu negara dianggap dapat
mengancam nilai-nilai, tatanan hidup, gaya hidup, sikap, dan dan pikiran, hal
ini merupakan salah satu akibat dari adanya keterbukaan dan hubungan dengan
bangsa lain. Adanya globalisasi dan
komunikasi yang semakin terbuka, hubungan antar bangsa semakin mudah selain
berdampak positif juga berdampak negatif. Dimana nilai-nilai sosial budaya
asing yang tidak sesuai dengan kepribadian kita ikut masuk dalam kebudayaan
bangsa, akibatnya akan mempengaruhi pola pikir, sikap hidup, dan perbuatan
kita. Sejalan dengan itu, nilai-nilai sosial budaya yang belum sesuai dengan
nilai budaya suatu bangsa juga dapat
ikut diserap.
A. EGOISME (yaitu hanya mementingkan
diri sendiri)
B. MATERIALISME (yaitu pandangan yang mengutamakan materi)
C. SEKULARISME (yaitu paham yang
mengajarkan bahwa moralitas tidak perlu diajarkan pada ajaran agama)
D. EKSTRIMISME (yaitu pikiran atau
pandangan yang melampaui batas kebiasaan atau norma-norma)
E. CHAUVIMISME (yaitu paham yang mengagungkan bangsa sendiri dan
merendahkan bangsa orang lain)
F. ELITISME (yaitu pikiran
atau pandangan dari seseorang yang merasa dirinya merupakan orang atau
sekelompok orang yang terpandang atau sederajat tinggi hingga orang lain
dianggap rendah)
G. DISKRIMINATIF (yaitu sifat yang suka
membeda-bedakan orang dengan orang lain)
H. KONSUMTIF (sifat seseorang yang
suka membelanjakan uangnya untuk barang-barang yang tidak menghasilkan manfaat)
I.GLAMORISTIK (yaitu suatu sikap atau gaya
hidup yang bermewah-mewahan).
F. Tindakan yang diperlukan untuk menyaring
budaya Barat
Berbicara tentang tindakan tentu
kita langsung berfikir akan langkah/aksi dalam menyikapi keadaan yang sudah
menjadi realita tersebut. ternyata kita juga perlu melakukan filterisasi
terhadap budaya Barat :
a. Pembekalan moral dan nilai-nilai religius
sejak dini
b. Mengenalkan, mengajarkan dan senantiasa memelihara rasa
nasionalisme mulai dari hal-hal terkecil yaitu membiasakan memakai produk dalam
negeri, mengembangkan minat dalam mempertahankan kesenian daerah dan
sebagainya.
c. Filterisasi diri dalam menyeleksi budaya yang dianggap
menyimpang dari susila kapan saja dan dimana saja kita berada.
d. Pengawasan dini terhadap pengaksesan situs internet,
acara televisi dan pergaulan terutama bagi yang masih dibawah umur.
III. Kesimpulan
Budaya
adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan. Misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat
ada beberapa
faktor yang juga ikut andil dalam meyebarluaskan budaya asing khususnya
pengaruh buruk bagi budaya bangsa.
Masuknya unsur-unsur asing yang diadopsi oleh masyarakat disuatu negara dianggap
dapat mengancam nilai-nilai, tatanan hidup, gaya hidup, sikap, dan dan pikiran.
ternyata kita juga perlu melakukan
filterisasi terhadap budaya Barat salah satunya yaitu Pembekalan moral
dan nilai-nilai religius sejak dini
Daftar Pustaka
Mubarak, Achmad. Nasionalis Religius Jati Diri Bangsa
Indonesia,(Jatiwaringin: PT.Bina
Rena Pariwara 2004).
Niniek, Sri Wahyuni. Manusia
dan Masyarakat. Jakarta: Ganeca Exact. 2007
Sri Wahyuni, Niniek, Manusia dan Masyarakat. Jakarta:
Ganeca Exact. 2007
Achmad Mubarak.
Nasionalis Religius Jati Diri Bangsa Indonesia,(Jatiwaringin:
PT.Bina Rena Pariwara 2004).